setiap hari aku menunggumu,
bagai menunggu pohon yang tumbuh,
setiap malam air mataku,
mengalir di pipi membasahi muka,
yang suci,

ternyata baru ku sedar,
diriku telah kau lukai,
diriku telah mati,
dihanyut oleh cinta yang sepi,

hanya dirimu yang mengerti diriku,
hanya dirimu yang ku sayangi,
tapi sayangnya....,
 aku bukan wanita yang kau cari,

bagiku paras rupa dan harta,
bukan menjadi ukuran,
tetapi nilai murni, jiwa, dan hatimu,
yang menjadi ukuran untuk menyayangimu,

kau cukup sempurna buatku,
tetapi diriku tidaklah begitu sempurna buatmu,
mungkin kita akan bersama dan,
mungkin juga aku akan menghilang,
dari hati dan jiwamu,

kerana aku ingin kau,
merasai kebahagian bersama,
wanita yang kau idamkan,

tetapi seandainya....,
kau jadi miliku,
syukurlah...,

dan aku akan berusaha,
dan sentiasa menjadi,
sepertimana yang,
kau inginkan....

dan aku akan berusaha,
untuk sentiasa menjadi,
yang terbaik untukmu....